Sendok Takar untuk si Negatif dan Positif


Arti kata negatif dari KBBI adalah kurang baik; Lingkungan dapat mengakibatkan pengaruh terhadap kesejahteraan kita. 

Hanya mau garis bawahi kata “lingkungan” dari pengertian tersebut menurut KBBI. Hal yang sadar atau kadang kelewat disadari adalah lingkungan membawa dampak terhadap emosi diri. Perasaan cemas, stres, tidak terarah adalah efek dari salah satu energi yang disebut negatif yang mungkin saja banyak kita serap ketimbang energi positif dari sebuah kejadian, peristiwa, dsb. Apakah menyerap energi negatif atau positif adalah sebuah pilihan? 

Beberapa waktu yang lalu saya sempat stres, dimana ketika dalam perjalanan kereta dari Cikarang menuju Jakarta, suami dikabari akan pindah daerah (luar pulau) dalam tugasnya sebagai aparatur sipil negara. Belum ada waktu pasti kapan hal itu dilaksanakan, tapi saya tahu kalau itu tidak lama lagi. Menjadi pergumulan ketika saya belum beradaptasi dengan baik dikota tempat kami tinggal saat ini semenjak menikah beberapa bulan yang lalu dan sekarang harus mencoba kembali beradaptasi ditempat baru nanti. Saya yang sudah menyusun beberapa rencana kedepan dikota saat ini kami tinggal, harus mengeliminasi atau membuat alternatif baru dari rencana-rencana yang sudah saya list-kan. 

Ternyata hal ini terbawa menjadi beban pikiran saya. Perasaan takut, cemas, tidak terarah menjadi ada dalam diri saya. Sebenarnya mungkin simpel saja kalau dipikir, saya bisa saja pindah dan menyusun ulang rencana hidup secara individu dan berdua bersama suami ditempat yang baru nanti. Memulai usaha, memaksimalkan waktu, tenaga sebagai seorang istri, ibu (nanti), ataupun sebagai apalah yang saya mau. Tapi pikiran semacam itu sangat jauh ketika saya terlanjur menyerap hal negatifnya lebih banyak ditambah kondisi sedang berbadan dua (entah ini pengaruh atau tidak). Selain perasaan yang muncul dari efek menyerap hal negatif tadi, saya jadi mudah menangis, susah tidur, dan makan juga rasanya mual, serta mudah emosi ketika sedang bekerja.

Hati yang gembira adalah obat…………….

Ini kalimat yang saya baca, dengar, baik dari Alkitab ataupun motto orang-orang hebat di luar sana. Bagaimana mau gembira kalau keadaan seperti inilah dan itulah. 

Mau kembali ke topik sih setelah sesi curhat diatas hehe. Setiap orang tentu memiliki banyak kendala, tantangan dalam hidupnya. Entah mengapa saya percaya energi yang baik adalah energi yang seimbang dalam hal ini negatif dan positif. Beri porsi yang cukup pada kedua energi ini, agar kita memiliki jeda dalam menjalani apapun dalam hidup. Jeda ini akan membuat kita banyak bersyukur dan bergantung pada sang Pencipta. Kalau ditanya menyerap energi negatif/positif apakah sebuah pilihan saya akan jawab iya. Tapi porsi hati dan pikiran kita yang mungkin harus menjadi sendok takar untuk menimbanya, seberapa banyak yang kita timba, itu yang akan menentukan. 

Menjauhi hal negatif perlu diupayakan sebagai cara hidup, jika kita tahu porsinya sudah ada dalam diri kita. Meliki jeda untuk menimbangnya, agar kita tahu porsinya.

Memulai kalimat awal ditopik blog kali ini, membuat saya banyak mau menuangkan kata-kata ke dalamnya. Namun ada perasaan seperti menemukan kunci jawaban dari ribuan pertanyaan yang tersemat dalam batin saya. Ini semacam dialog tapi antar diri sendiri dan diri sendiri. Menulis seperti ini membuat saya melepaskan sedikit porsi negatif yang saya ambil terlalu banyak sebelumnya.

Apapun yang sedang kita usahakan dan kerjakan saat ini, semoga itu selalu membuat pribadi kita menjadi pribadi yang kita doakan selama ini. Maksudnya kita tentu mendoakan diri kita menjadi pribadi yang lebih tangguh, sabar, dsb. Untuk mencapai hal tersebut saya percaya kita akan melalui beragam proses yang akan membuat kita menjadi sendok takar yang benar untuk energi negatif dan positif yang ada, agar tercipta kombinasi yang tepat untuk mencapai apa yang kita harapkan 

Comments